Sejauh perdagangan dan hubungan internasional,transportasi lauttelah menjadi tautan penting sejak saat itu. Selama lebih dari seribu tahun, laut dan lautan telah menjadi media untuk perdagangan, ide-ide baru dan budaya dan hubungan ini secara langsung berkontribusi pada domain ekonomi suatu negara. Dalam esai ini, kita akan menghargai sifat transportasi laut sebagai mode perdagangan internasional, akar dan keuntungan masa lalu, dampak ekonomi, implikasi lingkungan serta potensi masa depan.
Kisah transportasi laut bukan hanya tentang pergerakan dari satu titik ke titik lain, tetapi kekayaan dan ekspansi peradaban. Jika orang Fenisia dan Yunani yang membuka banyak perdagangan di seluruh Mediterania, kemudian menyebabkan penjajahan laut oleh Portugal, Spanyol dan Inggris. Semua kerajaan ini memanfaatkan laut untuk perdagangan dan mendapat keuntungan dari pertumbuhan ekonomi yang diberikan laut. Revolusi Industri tidak hanya mengubah pabrik tetapi juga menciptakan kebutuhan yang meningkat untuk perdagangan laut karena barang-barang manufaktur perlu dikirim ke luar negeri.
Tidak rahasia lagi bahwa saat ini, transportasi laut adalah mode transportasi yang paling populer dengan diperkirakan 90% dari semua barang yang dipindahkan dikirim melalui laut. Efektivitas biaya transportasi laut juga relatif lebih tinggi dibandingkan dengan yang lainnya. Ada keuntungan lain seperti kemampuan untuk mengangkut barang-barang besar-besaran dalam jarak jauh dengan harga rendah. Minyak, bijih, dan produk pertanian adalah contoh komoditas tersebut. Selain itu, transportasi laut lebih terlindungi dari ketegangan politik daripada perjalanan darat atau udara, karena rute-rute tersebut seringkali lebih tidak stabil. Lalu, apa dampak ekonomi dari pelabuhan yang mendominasi perdagangan global? Jika pelabuhan bertanggung jawab untuk memfasilitasi perdagangan laut, mereka juga merupakan awal untuk meningkatkan peluang pekerjaan, urbanisasi serta pengembangan di industri.
Namun, perlu dicatat bahwa transportasi laut sebagai sistem perdagangan dunia, tidak memiliki pelayaran yang lancar di depan. Gerakan pelayaran bertanggung jawab atas sebagian besar emisi gas rumah kaca, termasuk CO2 dan metana, yang berkontribusi pada masalah perubahan iklim. Pembakaran bahan bakar fosil di kapal menyebabkan polusi laut dan memperburuk kualitas udara di sekitar daerah pesisir. Semua masalah ini membutuhkan solusi yang sangat baik, termasuk penggunaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, desain kapal yang hemat energi dan peraturan pengendalian emisi yang lebih efektif.
Dalam jangka waktu yang dekat, jelas bahwa transportasi laut akan berbeda dari yang ada sekarang. Otomatisasi, kecerdasan buatan, dan meningkatnya penekanan pada digitalisasi dan teknologi lainnya akan membawa perubahan dalam transportasi laut. Penggunaan kapal otonom dan dikendalikan dari jarak jauh diharapkan meningkatkan keamanan dan biaya operasi yang lebih rendah serta membantu dalam optimalisasi rute. Pada saat yang sama, pelayaran berkelanjutan yang melibatkan pergeseran pelayaran laut ke sumber energi hijau seperti angin dan biofuel juga akan sangat penting untuk membantu mengurangi dampak alam dari transportasi laut.